Pages - Menu

January 2, 2013

Masuk Sastra Mau Jadi Apa?

Kalimat “Masuk Sastra Mau Jadi Apa?” adalah kalimat yang sangat sering singgah di kuping saya saat saya masih SMA. Sejak kelas 11, Sastra Inggris adalah satu-satunya jurusan yang saya damba-dambakan. Saya bahkan sampai, dengan noraknya, nulis di bio twitter saya “Sastra Inggris UI 2011″. Kalo pertanyaannya “Kenapa Sastra Inggris?”, dengan singkat saya bakal jawab “Karena saya suka Bahasa Inggris”. Bagi sebagian orang, mungkin itu jawaban ter-gak-intelek yang pernah ada. Tapi bagi saya, pemikiran sebagian orang itulah yang gak intelek :)

Mungkin percakapan singkat di bawah ini bisa ngasih sedikit gambaran tentang kemana tulisan ini akan saya bawa:
Tante-tante: Denger-denger kamu udah masuk kuliah ya? Masuk mana?
Anak-Yang-Si-Tante-Tante-Denger-Baru-Masuk-Kuliah: Wah iya nih tante, aku alhamdulillah masuk FKUI.
Tante-tante: Waaaah kamu pinter banget, emang deh ya buah jatuh nggak jauh dari pohonnya hihihi
Bapaknya-Si-Anak-FKUI: Hihihihi
Tante-tante: Hahahihihhihehuehuehiehkhdoshfjksbdkajgrbhuhewgvrbh

Di lain sisi…
Tante-tante: Denger-denger kamu udah masuk kuliah ya? Masuk mana?
Anak-Yang-Si-Tante-Tante-Denger-Baru-Masuk-Kuliah: Wah iya nih tante, aku alhamdulillah masuk Sastra Inggris UI.
Tante-tante: Oh.

And that’s the end of the story.
Mungkin, bagi sebagian orang, Fakultas Kedokteran adalah Fakultas Ter-WOW se-dunia perkuliahan. Tapi sayangnya, tidak untuk saya. Saya gak punya maksud untuk menjelek-jelekan fakultas tersebut. Yang saya tekankan disini adalah bagaimana cara pandang orang-orang mengenai cita-cita orang lain.

Benar adanya bahwa passing grade tertinggi di kuliah adalah Fakultas Kedokteran. Yang artinya butuh tenaga dan mental yang kuat buat ngadepin SNMPTN/SIMAK (atau katanya sekarang cuma pake nilai rapot, gonna criticize it later!). Tapi, bukan berarti karena adanya passing grade itu kita jadi membatasi mimpi kita sendiri atau lebih parahnya mimpi orang lain. Mungkin banyak ibu-ibu atau bapak-bapak yang menginginkan anaknya untuk jadi orang sukses. Nah, definisi orang sukses inilah yang akhirnya membawa pola pikir “Orang sukses itu ya contohnya dokter, insinyur, direktur, menteri”. Bagi saya pribadi, orang sukses bukanlah orang yang mempunyai gaji atau jabatan yang besar. Orang sukses adalah orang yang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, berdasarkan usaha mereka tanpa mengeluh, dan mereka memilih cita-cita atau profesi tersebut karena mereka menyukainya dan mereka bisa melakukannya dengan senang.

Kalo kita mengeluh saat melakukan sesuatu atau ingin mencapai sesuatu, itu tandanya kita nggak sepenuh hati menyukai hal tersebut. Lalu, untuk apa kita mencapai atau mengerjakan sesuatu yang nggak kita suka? Don’t you think it’s just wasting our times? Balik lagi ke statement pertama saya, saya mau masuk Sastra Inggris karena saya suka Bahasa Inggris. Karena setiap saya belajar, nonton film, denger dan nyanyi lagu, baca buku yang berbahasa Inggris, saya senang. Yes, it’s just as simple as that.

Masih mengenai jurusan kuliah, ada banyak sekali teman saya yang memilih jurusan untuk kuliah berdasarkan hasil Try Out mereka. Menurut saya, itu adalah hal paling menyedihkan yang pernah ada.

Benar adanya bahwa selain mengejar mimpi-mimpi, kita juga harus mengukur kemampuan kita. Tapi, bukan berarti nilai-nilai Try Out itu bisa mengontrol mimpi kita. Saya bisa menulis seperti ini bukan karena saya pintar atau nilai Try Out saya selalu di atas rata-rata. Saya hanya sedih melihat teman saya yang pada akhirnya tidak memilih jurusan Hubungan Internasional bukan karena dia gak mampu ngedapetin jurusan itu, tapi karena tekanan dari dalam dirinya sendiri yang mengatakan bahwa hasil-hasil Try Out-nya telah membuktikan kalo dia gak mampu ngedapetin itu bahkan sebelum kesempatan itu mampir di hidupnya. Lebih parahnya lagi, (ini saya denger sendiri), guru pembimbing di les bimbelnya bilang “nilai kamu kurang untuk masuk HI, mendingan kamu pilih yang passing grade-nya lebih rendah supaya aman”. That was the saddest thing I’ve ever heard from a teacher’s mouth. Seharusnya seorang guru mendukung murid-muridnya untuk dapetin apa yang mereka mau. Bukan justru membatasinya dengan asumsi-asumsi negatif ’kamu gak bisa dapetin blablabla’ atau bahkan menyarankan untuk, secara tidak langsung, mengubah mimpi mereka.

Saya sendiri udah ngelewatin banyak hal untuk ngedapetin yang saya mau dan tetap bertahan pada pilihan yang saya buat. Saya sekarang kuliah di Sastra Inggris UI, bulan depan masuk semester empat. Saya sangat bersyukur saya masuk Sastra Inggris. Lagi-lagi karena saya suka belajar Bahasa Inggris dan saya punya teman-teman yang juga suka belajar Bahasa Inggris. Banyak hal yang mau saya ceritakan ke teman-teman SMA saya mengenai kuliah saya yang sangat menyenangkan. Tapi, sayangnya, biasanya saat reuni sama teman-teman SMA, hal pertama yang mereka tanya itu “Kuliah di Sastra Inggris belajar apa aja sih? Bahasa Inggris doang?” atau “Emang kalo udah kuliah di Sastra, nanti lulusnya mau jadi apa?”

Awalnya, saya sakit hati banget kalo disinggung-singgung sama pertanyaan-pertanyaan itu sampe bingung mau jawab apa. Bukan bingung karena gak tau lulusnya mau jadi apa, tapi bingung kenapa orang bisa memandang serendah itu ke sesuatu yang saya suka.

Kuliah di Sastra Inggris itu ya belajar banyak, sejauh ini, ini mata kuliah wajib di Sastra Inggris yang udah saya pelajarin:

Bahasa Inggris I, II, III (Grammar, Reading, Listening & Speaking, Writing), Pengantar Kesusastraan Inggris (Puisi, Prosa, Teater), Fonetik dan Fonologi, Pengkajian Teks Sastra Inggris (Puisi, Prosa, Teater), Semantik dan Pragmatik, Pengantar Filsafat dan Pemikiran Modern, Perkembangan Kebudayaan dan Kesusastraan Amerika, Perkembangan Kebudayaan dan Kesusastraan Inggris.

Masih banyak mata kuliah wajib fakultas/universitas dan mata kuliah pilihan yang saya ambil yang kayaknya kalo saya tulis semua juga gak guna hahaha. Intinya, saya nggak belajar Bahasa Inggris DOANG, kan?

Dan untuk ngejawab pertanyaan yang kedua, “Masuk Sastra Mau Jadi Apa?”, ya kalo saya sih mau jadi guru. Saya mau bikin sekolah buat anak-anak jalanan dan sekolah swasta. Kalo temen saya, ada yang mau jadi duta lingkungan hidup. Ada yang mau jadi fashion designer. Ada yang mau jadi sutradara. Ada yang mau jadi rockstar.

Mungkin banyak yang ketawa kalo denger ada yang mau jadi rockstar. Tapi satu quote yang harus saya tulis disini yang bisa menjadi pedoman hidup buat yang setuju: DON’T LAUGH AT PEOPLE’S DREAMS.

People have a right to choose their own dreams.

Tugas orang lain di sekitarnya itu ya memberikan dukungan dan energi positif :)

Benar adanya bahwa saya hanya mahasiswi semester 3 yang belum mempunyai pengalaman di dunia kerja dan mungkin sebagian orang menganggap tulisan ini cuma ’sotoy-sotoynya’ saya aja. Tapi yang penting dan yang mau saya tekankan disini adalah bahwa sudah seharusnya kita memilih apa yang kita suka bukan karena pandangan orang lain tentang apa yang kita pilih.

One night, sutradara teater saya pernah bilang, “DO IT WITH LOVE OR DO NOTHING AT ALL”.

Ada satu lagi quote yang saya suka banget nemu di Tumblr:
This is your life. Do what you love, and do it often. If you don’t like something, change it. If you don’t like your job, quit. If you don’t have enough time, stop watching TV. If you are looking for the love of your life, stop; they will be waiting for you when you start doing things you love. Stop over analyzing, life is simple. All emotions are beautiful. When you eat, appreciate every last bite. Open your mind, arms, and heart to new things and people, we are united in our differences. Ask the next person you see what their passion is, and share your inspiring dream with them. Travel often; getting lost will help you find yourself. Some opportunities only come once; seize them. Life is about the people you meet and the things you create with them, so go out and start creating. Live your dream, and wear your passion.

Dan ini quote bikinan saya sendiri, salah satu kalimatnya hasil colongan lagu favorit saya hehe.
Life is short. Let it be. Be happy.

P.S. : Semoga tulisan saya bisa berguna buat murid-murid/orang tua murid SMA yang masih bingung mau nentuin jurusan apa, atau untuk mereka yang ragu mau masuk Sastra, atau untuk mereka yang belum tau mau ngebawa masa depannya kemana. Cheerio, people!


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan di atas itu tulisan gw di Kompasiana
Btw, liburan kuliah udah dimulai nih. Sebulan, coy.
Sambil nunggu nilai-nilai muncul di SIAK, ada baiknya gw tidur, makan, nonton dvd, main laptop, bbman sampe jempol pegel,  olahraga!